Panglima TNI Apresiasi Kinerja Prajurit dan PNS TNI-nya
Banyumas - Panglima TNI Marsekal
TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., dalam amanat tertulisnya pada Upacara Bendera 17-an
bulan Januari 2019, yang disampaikan Kasrem 071/Wijayakusuma Letkol Inf Heri
Sumitro, S.Pd., selaku Inspektur Upacara Bendera 17-an Korem 071/Wk, Kamis
(17/1/2019) di Lapangan Upacara Makorem 071/Wk Sokaraja, Banyumas. Menyampaikan
apresiasi terhadap pelaksanaan tugas TNI selama setahun terakhir di tahun 2018
lalu.
Dikatakan, pada tahun 2018
tercatat berbagai peristiwa yang tidak hanya menjadi perhatian kita semua,
tetapi juga menguji kesiapsiagaan dan kemampuan serta pengabdian TNI sebagai
alat negara.
Beberapa apresiasi Panglima TNI
tersebut, diantaranya, keberhasilan
Pilkada serentak 2018 yang dilaksanakan aman, lancar dan sukses.
"Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari Netralitas TNI dan sumbangsih
pengamanan yang kita laksanakan", paparnya.
Dikatakan, TNI memberikan bantuan
pengamanan dengan menurunkan hampir 10.000 personel ditambah 7.500 personel
standby, lengkap dengan berbagai alutsista TNI.
"Tahun 2018 juga menjadi
pembuktian bahwa TNI mampu menyelenggarakan beberapa kegiatan berskala besar
secara serentak. TNI melaksanakan penanggulangan bencana gempa di Lombok serta
gempa di Palu seraya juga mengamankan Asian Games ke-18 di Jakarta-Palembang
dan pengamanan IMF Word Bank annual meeting di Bali", terangnya.
Disampaikan Panglima TNI pula,
untuk pertama kalinya TNI berhasil melaksanakan latihan gabungan dengan
skenario 3 trouble spot yang berbeda sekaligus. "Latihan puncak dalam
bentuk Pasukan Pemukul Reaksi Cepat dengan skenario operasi militer serentak
dilaksanakan di Morotai, Selaru dan Timika. Latihan semacam ini diharapkan
semakin meningkatkan interoperabilitas antar matra, termasuk dalam hal
penggunaan alutsista", jelasnya.
Disamping itu, lanjutnya. TNI
melaksanakan pengembangan organisasi dalam rangka mendukung program pemerintah,
"Divisi 3/Kostrad, Koarmada III, Koopsau III, dan Pasmar-3 dibentuk
diwilayah timur Indonesia. Dengan demikian, kekuatan pertahanan dan pembangunan
nasional akan semakin merata serta mendukung kedaulatan negara",
ungkapnya.
Selain hal tersebut, meresmikan
Satuan TNI Terintegrasi di Natuna, yang merupakan satuan "Tri Matra"
terpadu, lengkap dengan segala fasilitasnya termasuk untuk kapal perang, kapal
selam, pesawat tempur, dan rudal modern. Disamping itu, TNI juga terus melanjutkan
pemenuhan kekuatan esensial yang dibutuhkan diantaranya pembangunan kapal selam
produksi dalam negeri. TNI mendukung dan membantu pemerintah dalam
penanggulangan bencana kemanusiaan di Kab. Asmat, Papua dan suku Mausu Ane,
Maluku. Pencarian dan evakuasi pesawat Lion Air JT-610, TNI juga mengatasi
kelompok bersenjata di Kab. Nduga, Papua, yang telah membunuh secara keji
puluhan masyarakat sipil yang sedang melaksanakan pembangunan jembatan dan
mengakibatkan gugurnya 1 orang prajurit TNI. Misi perdamaian, TNI berhasil
menempatkan diri pada posisi 7 dunia sebagai negara kontributor pasukan
perdamaian PBB.
"Terdapat 8 misi PBB, dimana
prajurit TNI bertugas dalam berbagai posisi termasuk diantaranya 75 orang
Wanita TNI. Dengan demikian telah terdapat 41.810 personel TNI yang telah
bertugas di bawah bendera PBB sejak tahun 1957", terang Panglima
TNI.(litbang)
0 Komentar: