Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) padjongan daeng ngalle ,Kabupaten takalar, mendapat kunjungan dari manajemen RSUD Buton selatan.
Rumah Sakit Daerah (RSUD) padjongan daeng ngalle ,Kabupaten takalar, mendapat kunjungan dari manajemen RSUD Buton selatan.
kunjungan tersebut merupakan stady banding terkait program akreditasi SNARS rumah sakit yang baru saja di jalani oleh RSUD Padjongan daeng ngalle beberapa waktu lalu.
Managemen RSUD Buton selatan ,memilih RSUD padjonga daeng ngalle sebagai tempat Study Bandingnya, karena RSUD padjongan merupakan RSUD pertama di Indonesia timur yang telah melakukan survei SNARS.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur RSUD Buton selatan ,dr frederik tangke allo.Sp.B, saat memboyong 14 orang Manajemennya, melakukan Study Banding di RSUD padjonga daeng ngalle
"Kami sengaja memilih RSUD Padjonga daeng ngalle ,sebagai tujuan study banding karena mengingat RSUD padjongaa ,adalah rumah sakit pertama yang di lakukan survei SNARS di Indonesia Timur sehingga tentu memiliki pengalaman tersendiri dalam kegiatan tersebut. untuk itu Kami ingin belajar langsung ke sini dengan membawa tim" Ungkap Dirut RSUD Buton selatan .dr.frederik tangke allo. Selasa(29/01/2019)
Kunjungan study banding ini dilakukan karena RSUD Buton selatan, sendiri dalam waktu dekat juga akan melakukan survey akreditasi SNARS pada bulan yang akan mendatang.
sebab rumah sakit wajib melakukan akreditasi dalam upayanya meningkatkan mutu pelayanan secara berkala setiap 3 (tiga) tahun sekali.
Hal ini tercantum dalam undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, pasal 40 ayat 1
Sementara Direktur RSUD Padjonga daeng ngalle ,Dr.Darwis ,sp,M.M.Kes, menyambut baik kunjungan tim manajemen RSUD Buton selatan tersebut.
Dalam sambutannya ia menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih atas kunjungan dan kepercayaan RSUD Buton selatan,dan memilih RSUD padjonga daeng ngalle ,sebagai rujukan dalam melakukan study banding.
Namun demikian Dr darwis juga mengakui bahwa RSUD yang dipimpinnya saat ini sedang berjuang untuk berkembang, dan direktur serta manajamennya memiliki semangat untuk berjuang untuk memberikan pelayanan sesuai Standar Nasional yang ditetapkan SNARS
"Di sul-sel, kami memang yang pertama melakukan survey akreditasi SNARS meskipun hasilnya menbanggakan .Yang pasti kami akan bertransformasi dengan RSUD Buton selatan, atas segala kelebihan masing-masing demi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, kita sama-sama belajar tentang akreditasi"ucap dr Darwis
“Kita harus akreditasi SNARS karena kita ingin membangkitkan budaya mutu dan kepuasaan pasien,akreditasi SNARS itu bukan untuk kepentingan marketisasi saja, tapi untuk kepentingan RS yang lebih tinggi, yaitu peningkatan mutu dan layanan pasien. Mutu itu terimplementasi dari komponen-komponen akreditasi,” tandasnya.
Lebih lanjut, Dr. Darwis menjelaskan bahwa, Rumah sakit harus mengetahui mutunya sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh SNARS.
Bila Rumah sakit memiliki mutu sesuai standar SNARS, pasti akan membangkitkan kepercayaan dari pasien.
“Esensi dari akreditasi (SNARS) itu adalah bukan gelar, tapi bagaimana implementasinya di rumah sakit,” pungkasnya.
Kebijakan tentang akreditasi rumah sakit tercantum dalam Permenkes nomor 12 tahun 2012, dalam peraturan tersebut menyebutkan bahwa akreditasi rumah sakit adalah suatu pengakuan yang diberikan oleh pemerintah pada manajemen rumah sakit.
karena telah memenuhi standar yang ditetapkan. Adapun tujuan akreditasi rumah sakit adalah meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang mengutamakan keselamatan pasien.
Kebijakan akreditasi rumah sakit tersebut merupakan turunan Undang-undang nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit.
Ds/MPNI
0 Komentar: