Seni dan Budaya Reog Ponorogo merupakan salah satu kesenian khas Jawa Timur.


Seni dan Budaya Reog Ponorogo merupakan salah satu kesenian khas Jawa Timur. 
Cerita Reog sendiri terdiri dari berbagai versi. Salah satunya, menceritakan tentang perjuangan cinta Prabu Sewandono dalam memperebutkan Dewi Songgolangit.

Pada saat itu sang dewi mengajukan 3 syarat untuk menikahinya yakni : hewan berkepala dua, 144 pasang kuda kembar dan pertunjukan seni yang belum pernah ada. Singkat cerita, sang Prabu berhasil memenuhi seluruh permintaan sang Dewi.

Kini, Reog menjadi kesenian daerah yang digelar saat upacara besar, acara pernikahan, khitanan maupun acara resmi lainnya. Dalam satu kali tampil, jumlah personil Reog paling sedikit sekitar 25 orang termasuk pemain musik.

Pertunjukan Reog ada dua jenis, yakni Reog Sendratari dan Reog Obyog. Bedanya, Reog Sendratari memiliki alur cerita yang jelas dengan durasi selama 30 menit, sementara Reog Obyog, para penari hanya menari mengikuti irama musik dengan durasi yang tidak ditentukan.

Harga satu set perlengkapan Reog sekitar Rp 35-38 juta. Sementara besar Kepala Reog atau dhadhak Reog 40-45 kg, diameternya 30 cm - 3 meter. Bulu Reog sendiri berasal dari bulu Burung Merak yang berasal dari India yang rontok pada musim kawin. Untuk perawatan, Kepala Reog cukup mudah, yaitu dijemur di bawah sinar matahari secara berkala.

Sebuah bengkel kerajinan Reog menyatakan bahwa pembuatan satu Dhadhak Reog memakan waktu sekitar 5 hari. Hasil kerajinannya sudah dikirim ke Amerika, Spanyol dan negara lainnya.(litbangMPNI)

0 Komentar:

MOTO

MEDIA PADJAJARAN NUSANTARA INDONESIA
SATUKAN BANGSA BERSAMA MEDIA, BANGSA YANG SATU BANGSA INDONESIA
Alamat : Jalan Pembangunan III No.16 Jakarta Pusat TLP. 0838 7549 4989 - 0815 1706 1151