Tak Main-main, Rusia Ancam AS dengan "Nuklir Kiamat" 100 Megaton
Militer dan media negara merespons keras rencana (AS) untuk keluar dari pakta INF. Pakta INF adalah perjanjian antara AS dan Uni Soviet (kini ) yang dibuat pada era Perang Dingin. Berdasarkan pakta tersebut, kedua negara dilarang untuk memproduksi, mengembangkan, dan menggunakan rudal jarak menengah.
AS berencana menarik diri dari pakta tersebut setelah menuding melanggar perjanjian dengan tetap mengembangkan rudal dengan spesifikasi yang dilarang. AS juga berencana menempatkan rudal mereka di negara-negara sekutu Eropa dengan dalih menangkal ancaman . Tudingan pelanggaran tersebut dibantah oleh yang menyebut hal sebaliknya, bahwa AS-lah yang melanggar perjanjian.
Respons tidak berhenti pada tudingan balik kepada AS. Dikutip dari laman Business Insider, media dikabarkan menyebut bahwa negara mereka tengah merencanakan perlawanan yang tak main-main.
Jika Amerika mengerahkan rudal baru mereka di dekat perbatasan dan sebagai tanggapan kami menempatkan rudal kami, maka tentu saja, risiko konflik (nuklir) meningkat tajam," kata seorang pakar kontrol senjata di sebuah media, dilansir dari laman Business Insider,
Jika rudal AS dikerahkan di Polandia atau negara-negara Baltik, mereka akan dapat mencapai dalam beberapa menit. Dalam peristiwa semacam itu, cara saat ini menggunakan senjata nuklir sebagai serangan balasan menjadi tidak mungkin karena tidak akan ada waktu untuk menentukan rudal yang diluncurkan terhadap , apa lintasan dan target mereka," tambahnya.
Dengan rusaknya pakta INF, maka kedua negara saat ini berpotensi terlibat konflik nuklir. Meskipun saat ini belum terlihat ada perangkat nuklir yang ditempatkan, namun media tidak menyebutkan bahwa kapal selam memiliki kapasitas untuk menyerang dari arah manapun.
Tidak dapat dikecualikan bahwa salah satu senjata bernama Poseidon dengan hulu ledak nuklir 100 megaton akan mendarat di pantai AS dan menjadi senjata kiamat.(sumber AG/MPNI)
0 Komentar: