AGM-69, Senjata Penyapu Jalur Bomber Nuklir Amerika


AGM-69, Senjata Penyapu Jalur Bomber Nuklir Amerika

AGM-69
Rudal serangan jarak pendek atau Short Range Attack Missile (SRAM) AGM-69 merupakan salah satu senjata yang sangat penting milik Amerika Serikiat terutama selama paruh terakhir Perang Dingin. Namun rudal ini sangat jarang dibicarakan.

Selama Perang Dingin, hulu ledak nuklir menjadi solusi untuk sejumlah taktik dan tantangan strategis yang mengkhawatirkan. Untuk mencegat dan menembak jatuh formasi pembom nuklir yang muncul dari atas Kutub Utara? Memunculkan senjata nuklir.

Untuk menenggelamkan gugus tugas angkatan laut? Juga melahirkan senjata nuklir. Harus membawa pembom ke target mereka jauh di dalam wilayah musuh tanpa tertembak oleh pertahanan udara musuh? Juga menciptakan senjata nuklir yang dalam adalah SRAM AGM-69, khususnya.

Sebagian besar ini lebih berkaitan dengan keterbatasan panduan presisi dan kemampuan penargetan yang lebih baik daripada yang lain. Hulu ledak nuklir memiliki efek yang dapat menghancurkan sasaran empuk dan lunak hanya dari gelombang kejut saja. Jadi, akurasi dalam jarak ratusan atau ribuan kaki dari target masih bisa diterima. Bukan bukan puluhan kaki atau bahkan kurang dari itu seperti yang umum saat ini.

SRAM lahir pada awal 1960-an setelah Amerika menyadari bomber mereka semakin rentan terhadap pertahanan udara Soviet yang kian mampu. Sebenarya rudal berujung nuklir yang mampu menghajar situs pertahanan udara musuh yang dapat mengancam pembom strategis di jalurnya menuju target yang ditugaskan sudah diwujudkan dalam bentuk rudal AGM-28 Hound Dog.

Sistem ini mulai beroperasi pada tahun 1960, tetapi sangat besar yakni ​​berbobot lebih dari 10.000 pon dan panjangnya 42 kaki yang secara drastis membatasi jenis pesawat apa yang dapat menggunakannya dan berapa banyak pesawat yang dapat mengangkutnya dalam satu waktu.

Sebuah solusi yang lebih baik diperlukan untuk Angkatan Udara Amerika guna menjamin bomber mereka sebagai triad nuklir udara tetap bisa diandalkan.

AGM-69A SRAM kemudian memasuki layanan pada tahun 1972 dengan berat sekitar 2.200 pon dan panjangnya 14 kaki. Sangat kecil dibandingkan dengan Hound Dog hingga memungkinkan untuk membawanya di teluk senjata pembom dengan jumlah besar.

Misi utamanya, sebagaimana ditulis The War Zone Sabtu 25 Mei 2019 adalah menghancurkan pertahanan udara musuh yang mengancam di sepanjang jalur pembom sekaligus digunakan sebagai senjata serang nuklir.(Adi.G/litbangMPNI)

0 Komentar:

MOTO

MEDIA PADJAJARAN NUSANTARA INDONESIA
SATUKAN BANGSA BERSAMA MEDIA, BANGSA YANG SATU BANGSA INDONESIA
Alamat : Jalan Pembangunan III No.16 Jakarta Pusat TLP. 0838 7549 4989 - 0815 1706 1151