Bisakah Perisai Korea Selatan Melawan Rudal Baru Kim Jong un?
Bisakah Perisai Korea Selatan Melawan Rudal Baru Kim Jong un?
rudal Korea Utara tampaknya meniru rudal dipandu satu tahap, kompleks rudal balistik presisi Rusia. Jumlah roda untuk transporter-erector-launcher juga sama.
Shin Won-shik, mantan wakil ketua Kepala Staf Gabungan, mengatakan tipe rudal balistik baru mungkin dapat menembus sistem pertahanan rudal Korea Selatan.
Rudal Iskander diketahui mampu bermanuver di ketinggian dan lintasan yang berbeda selama penerbangan sehingga dapat menghindari rudal anti-balistik, kata pensiunan jenderal bintang tiga itu.
Perisai rudal Korea Selatan telah dikembangkan dengan fokus untuk mengatasi rudal balistik, seperti rudal Scud dan No Dong, jadi ada pertanyaan apakah pertahanan rudal saat ini mampu menggagalkan ancaman rudal yang lebih baru.
Korea Selatan berada di jalur untuk membangun perisai rudal tingkat rendahnya sendiri yang dijuluki sistem Pertahanan Udara dan Rudal Korea atau Korea Air and Missile Defense (KAMD) – sebuah jaringan yang mencakup pencegat Patriot Advanced Capability-2 dan -3, rudal SM-2 berbasis kapal, dan rudal permukaan ke udara jarak menengah dikembangkan secara lokal.
Sistem Terminal High Altitude Area Defense Amerika Serikat dikerahkan di bagian selatan Korea Selatan pada tahun 2007 untuk menambah KAMD fase-terminal tingkat rendah.
Korea Selatan juga memiliki rencana operasional untuk lebih dulu menghancurkan target utama militer Korea Utara jika Korea Utara saat menunjukkan tanda-tanda peluncuran rudal atau serangan lintas perbatasan.
Rencana itu adalah bagian dari program yang disebut Kill Chain yang melibatkan aset peringatan dini pengawasan udara, rudal yang dipandu dengan presisi dari jet tempur dan sistem berbasis darat.
Kill Chain didasarkan pada premis bahwa militer kita dapat mendeteksi, melacak dan menyerang target sebelum serangan nyata musuh,
Jika semua skenario ini bisa dijalankan dengan baik, secara etung-etungan Korea Selatan masih berpeluang untuk bisa mencegat rudal jarak pendek Korea Utara tersebut.
Dibandingkan dengan rudal berbahan bakar cair, rudal berbahan bakar padat dapat ditembakkan lebih cepat dan memiliki mobilitas yang lebih besar. Dalam skenario terburuk, sistem KAMD dan Kill Chain mungkin perlu dirancang ulang untuk menggagalkan ancaman yang lebih baru.
Menurut Shin Jong-woo rudal baru Korea Utara kemungkinan ditingkatkan dari rudal KN-02 Toksa Utara, juga dimodifikasi dari rudal balistik jarak pendek(Adi.G/litbangMPNI)
0 Komentar: