Proyek AMSA bomber (B-1 = Bone) pengganti XB-70
Proyek AMSA bomber (B-1 = Bone) pengganti XB-70
Kehadiran proyek bomber kecepatan 3 mach AU Amerika Serikat (USAF) memicu Uni Soviet untuk menciptakan pesawat buru sergap MiG-25 berkecepatan mach 2,8 dan rudal pertahanan udara S-200 (NATO: SA-5) berkecepatan 6 mach dan berjangkaun 40.000 m.
Menyadari ini, USAF mulai merubah haluan untuk menciptakan bomber yang dapat terbang rendah menghindari tangkapan radar musuh dengan mengadopsi desain sayap model ayun (variable sweep wing).
Sebelum proyek XB-70 benar-benar dihentikan pada 1969, tahun 1964 mulai didengungkan program baru AMSA (Advanced Manned Strategic Aircraft). Namun baru efektif berjalan tahun 1969 dan resmi disebut sebagai proyek B-1 bomber.
Proyek AMSA diikuti tiga kontestan yakni North American Rockwell (Rockwell International), General Dynamics dan Boeing. Pada Juni 1970 Rockwell Internasional diputuskan sebagai pemenang.
Dua hari menjelang Natal tahun 1974, purwarupa bomber B-1A menjalani terbang perdana. Pesawat mampu melaju 2 mach pada ketinggian tinggi dan 0,85 mach pada ketinggian rendah rapat permukaan bumi.
Proyek B-1A sendiri sempat dihentikan di era Presiden Jimmy Carter tahun 1979. Namun dilanjutkan lagi pada era Presiden Ronald Reagan tahun 1982 sebagai B-1B.
Dibandingkan dengan B-1A yang bisa melaju 2 mach maka B-1B hanya berkecepatan 1,25 mach. Namun pada ketinggian rendah meningkat menjadi 0,92 mach dibanding B-1A yang hanya 0,85 mach.
Kelak sebanyak 100 unit B-1B Lancer dibangun Rockwell International (kini Boeing) dan 4 unit untuk versi B-1A.
Sebagai peseteru, Uni Soviet pun tak tinggal diam. Akhirnya memiliki pesaing yakni Tu-160 Black Jack yang terbang perdana tahun 1981 dan masuk dinas 1987, empat tahun sebelum Uni Soviet runtuh. -RBS-
0 Komentar: