Siswa Papua Merasa Nyaman Belajar Di SMA Kayen
Siswa Papua Merasa Nyaman Belajar Di SMA Kayen
MPNI - Pati - Kebhinekaan adalah kekayaan yang dimiliki Bangsa Indonesia yang wajib kita rawat demi persatuan dan kesatuan dan tetap tegaknya NKRI.
Perbedaan suku, Ras, agama dan budaya adalah karunia yang sangat luar biasa yang dianugerahkan kepada kita semua yang tidak dimiliki oleh bangsa manapun didunia ini. Bayangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sebesar ini terbentang dari Sabang sampai Merauke memiliki kekayaan alam yang luar biasa, serta kekayaan dan keberagaman budaya yang dimiliki.
Tentulah sangat berat tugas kita semua untuk mempertahankan Persatuan serta kesatuan yang sudah sejak 74 tahun lalu dirintis oleh para pendahulu kita, sebagai generasi penerus tentulah giliran kita untuk meneruskan estafet tersebut guna merawatnya sehingga tetap terpelihara.
Tantangan demi rintangan pasti banyak sekali kita temui, wajar karena banyak pihak baik dari luar maupun dari dalam negeri kita yang ingin memecah belah dengan muatan tertentu dikarenakan negeri kita yang sangat kaya raya, yang terkandung di dalam bumi Indonesia adalah merupakan daya tarik tersendiri untuk dikuasai.
Itulah yang menjadikan beratnya tugas generasi penerus sekarang ini yakni Merawat Kebhinekaan, ini bukan saja menjadi tugas TNI, namun ini semua adalah tugas bersama.
Seperti yang dilakukan oleh Babinsa Koramil Kayen Kodim 0718/Pati Serka Dimyati pada hari sabtu, 24 Agustus 2019 kemarin sekira pukul 17.00 wib menyambangi/berkunjung ke rumah kost adek-adek yang berasal dari propinsi Papua di rumah bapak Satibi dan Ibu Eriningsih Dukuh Karang Gempol Rt 01/5 Desa Kayen Kec. kayen Kabupaten Pati.
Ini adalah salah satu tugas seorang Babinsa untuk melaksanakan pembinaan di desa binaanya sehingga harus mampu mengantisipasi hal-hal yang bersifat sensitive serta menjalin komunikasi dan silahturahmi kepada warga yang tinggal diwilayah binaanya.
Dalam obrolan santai antara Serka Dimyati dengan adek-adek ini berlangsung akrab yang diselingi dengan nasehat dari Babinsa tentang isu yang berkembang ahir-ahir ini. Dimyati juga memberikan masukan serta mengingatkan agar tidak percaya kepada isu/kabar HOAX yang belum tentu kebenaranya yang berbau menghasut serta fitnah yang bertujuan untuk memecah persatuan.
Lebih lanjut Dimyati juga mengingatkan apabila memperoleh kabar HOAX provokatif segera Konfirmasi kepada pihak sekolah, Bapak/Ibu Kost atau kepada Babinsa agar dapat diklarifikasi tentang asal usul serta kebenaran berita tersebut, sehingga tidak membuat keresahan.
”Tidak ada masalah serta kendala karena mereka sudah saya anggap sebagai anak sendiri,” ucap Satibi dan Eriningsih.
“Dalam aktivitas sehari-hari termasuk urusan belajar serta kedisiplinan itu menjadi tanggung jawab saya sebagai bapak kost, bahkan apabila hari sabtu dan minggu sayalah yang selalu mengingatkan mereka untuk mengikuti kegiatan ibadah di gereja, karena mereka beragama Kristen dan Katholik,” Tambah Satibi.
“Pergaulan sehari-haripun baik dengan warga sekitar malah mereka sekalian belajar bahasa jawa dengan masyarakat sekitar rumah saya, sehingga mereka sudah bisa berbahasa jawa,” jelasnya.
Moses Yulianus salah satu siswa yang berasal dari Papua sangat senang diterima di SMA N 1 Kayen dan bisa merasakan hidup yang penuh warna di Pati.
" Saya dan teman teman sangat senang tinggal disini, bisa tahu bahwa Indonesia itu penuh keragaman dan saling menyayangi," Ungkapnya.
Ketujuh adek-adek dari provinsi Papua ini tengah menimba ilmu di SMA NEGERI 01 KAYEN Kabupaten Pati diantaranya adalah Philipus Marko Samkakai, Damianus Kandewanga Kiworo, Ayub Nauw, Jhon Pekei Ayakego, Septian Atanay , Oskar Ugipa Ugidimi, Moses Yulianus Kawer. (Snpt/solpdim)
0 Komentar: