Di Depan Ratusan Peserta Didik Wasbang, Inilah Penyampaikan Dandim Sragen
Di Depan Ratusan Peserta Didik Wasbang, Inilah Penyampaikan Dandim Sragen
MPNI - Kodim Sragen - Di Depan Ratusan Peserta Didik Wasbang, Inilah Penyampaikan Dandim Sragen
Selasa, 19 November 2019 pukul 08.10 s.d 11.40 Wib di Gedung PGRI Kp. Teguhjajar Kec. Karangmalang Kab. Sragen dilaksanakan kegiatan Seminar Nasional dengan tema " Pembentukan Karakter Peserta Didik Melalui Kesadaran Wawasan Kebangsan Guru dalam Upaya meningkatkan Rasa Setia terhadap Pancasila dan NKRI" di Gedung PGRI Kab. Sragen. Sebagai penanggung jawab kegiatan Drs. Suwardi, MM (Ketua PGRI Kab. Sragen) yang dihadiri lk 500 orang eks Kawedanan Sragen.
Hadir dalam kegitan tersebut Hj. dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati (Bupati Sragen), Letkol Kav Luluk Setyanto, M.P.M (Dandim 0725/Sragen), Prof. DR. Hermanu (UNS Surakarta), AKP Muriyati (Kasat Binmas mewakili Kapolres Sragen), Cosmas Edwi Yunanto,S Sos ( Kakesbangpolinmas Kab.Sragen), Drs. Suwardi, MM (Ketua PGRI Kab. Sragen), Perwakilan Guru SD, SMP dan SLTA eks Kawedanan Sragen.
Dalam materinya Letkol Kav Luluk Setyanto, M.P.M selaku Dandim 0725/Sragen) menyampaikan tentang pentingnya menghayati Pancasila dan menjaga keutuhan NKRI. “ Spirit untuk membangkitkan Indonesia sebagai negara yang damai dengan memiliki karakter rukun, harmonis, toleran dan guyub tentunya masyarakat kita harus kembali menanamkan dan mengamalkan ideologi Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Hal tersebut diungkapkan oleh Dandim Sragen.
“Tentunya kita harus kembali pada Pancasila. Karena Pancasila adalah rumusan yang paling maksimal yang sudah dibikin oleh para founding fathers kita ketika dia paham bahwa negara ini didirikan oleh kelompok-kelompok yang berbeda atas suku, agama, ras, keturunan dan kepentingan macam-macam, majemuk sekali,” ujar Luluk Setyanto.
Ketika Pancasila didirikan menurutnya, maka dengan sendirinya gagasan tentang negara agama, negara khilafah dan seterusnya dengan sendirinya sudah tertolak. Karena kalau misalnya menjadi negara Islam nanti di sebelahnya juga akan ada negara Kristen, negara Hindu dan negara sebagainya.
“Jadi ini sudah kesepakatan. Kalau kita betul-betul menghayati kembali Pancasila, maka perdebatan mengenai perbedaan itu tidak akan ada lagi. Jadi itu sudah jangan di utak-atik lagi, pancasila itu sudah final, bahwa kita NKRI itu sudah final, kita sudah ada prinsip Bhinneka Tunggal Ika, kita menghormati kemanusiaan yang universal,”pungkasnya.(litbangMPNI)
0 Komentar: