Keua FPII Sumut : GUBSU Medan MENGATAKAN " KATAKAN BENAR BILA BENAR KATAKAN SALAH BILA SALAH " INI ADALAH FILOSOFI YANG SANGAT TEGAS.

Keua FPII Sumut : GUBSU
Medan MENGATAKAN " KATAKAN BENAR BILA BENAR KATAKAN SALAH BILA SALAH " INI ADALAH FILOSOFI YANG SANGAT TEGAS.

MPNI - (mediakomentar.com) – Dalam beberapa hari ini media di hebohkan dengan rekaman percakapan Gubernur Sumatera Utara Bapak Edy Rahmayadi dengan GP Anshor Kota Medan seaktu melakukan audiensi ke Kantor Gubernur.
Rekaman percakapan tersebut beredar di dunia maya di akun Youtube Bapak Ridwan Asnawi dengan durasi sekitar 22 menit.

Senin (6 Januari 2020) Ketua Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Setwil Sumut Bung Muhammad Arifin mengatakan bahwa “Menurut pandangan saya, setelah saya amati rekaman percakapan tersebut tidak ada unsur hinaan kepada GP Anshor. Seperti yang diberitakan beberapa media. Rekaman yang telah di publikasikan percakapan GUBSU melalui YouTube oleh Pak Ridwan Asnawi berdurasi 22 menit saya mendengarkan dengan seksama bahwa percakapan tersebut merupakan arahan untuk memajukan GP Ansor kedepannya.

Sedangkan percakapan  Gubernur yang diduga dianggap menghina Wapres, sama sekali saya tidak mendengar dalam rekaman ataupun percakapan tersebut, bahwa Gubernur sama sekali tidak ada kata kata untuk menghina Wapres KH. Ma’ruf Amin.

Setelah saya analisa  dan saya menuangkan dalam media ini dengan  mendengar rekaman tersebut bahwa Gubsu mengatakan GP Anshor lahir untuk ulama yang ikut memerdekakan Indonesia. “ Katakanlah yang benar itu benar yang salah itu salah” Gp Anshor harus seperti itu, baru namanya GP Anshor.

Dan pada saat itu yang ada dalam ruangan percakapan yang terekam dalam rekaman setuju akan hal itu dan salah seorang GP Anshor mengatakan bahwa kedepannya GP Anshor akan bersinergi dengan pemerintah dan menjembatani nahi mungkar. Berarti poersoalan pembicaraan awal sudah selesai.

Dan dalam rekaman itu juga Gubernur mengatakan bahwa apa yang telah dia ucapkan untuk menjadi intropeksi diri saja.
Kesimpulannya:

1. Saya tidak mendengar dalam rekaman bahwa Gubsu dengan satu katapun menghina Wakil Presiden Bapak KH Ma’ruf Amin.
2. Sudah menegaskan GP Anshor itu untuk mengatakan yang salah itu salah yang benat katakana benar.
3. Persoalan sudah selesai dan GP Anshor akan melakukan yang lebih baik lagi kedepannya.
4. Dan Gubernur berbicara sebagai seorang muslim sejati dikarenakan GP Anshor merupakan salah satu organisasi islam dan penuh rasa kekeluargaan.

Yang jadi pertanyaan saya, kenapa ada rekaman percakapan keluar dan seperti sengaja agar di konsumsi publik lalu berasumsi bahwa Gubsu menghina GP. Anshor. Apa ini tidak melanggar UU ITE? Menyebarkan lalu mengambil asumsi sendiri? Sebab salah satu acara televise nasional ANTV dalam acara garis tangan yang di pandu oleh presenter yang ternama tetap ada tulisannya “bahwa tayangan ini telah mendapat persetujuan dari pihak yang bersangkutan”

Jadi dugaan bahasa Gubsu yang dianggap menghina dipertanyakan langsung pada saat itu, mungkin hal ini takkan terjadi. (Ketua Setwil Sumut)

0 Komentar:

MOTO

MEDIA PADJAJARAN NUSANTARA INDONESIA
SATUKAN BANGSA BERSAMA MEDIA, BANGSA YANG SATU BANGSA INDONESIA
Alamat : Jalan Pembangunan III No.16 Jakarta Pusat TLP. 0838 7549 4989 - 0815 1706 1151