PENYERAHAN DOKUMEN DARI KELOMPOK MASYARAKAT ADAT AMANUBAN NTT KEPADA PUSJARAH TNI
www.mediapadjajaran.com - Pusat Sejarah Tentara Nasional Indonesia (Pusjarah TNI) di Jalan Jenderal Gatot Subroto kav 16 Jakarta menerima kunjungan Perkumpulan/Persekutuan Masyarakat Hukum Adat dan Budaya Amanuban Nusa Tenggara Timur (NTT). (27/2)
"sumber-sumber sejarah tentang Kerajaan Amanuban dalam menghadapi kolonialisme asing. Hasil pendokumentasian dan penulisan sejarah Amanuban ini sangat memperkaya khasanah sejarah perang-perang di Nusantara,”lanjut Nike.
Dalam kesempatan ini, Ketua Perkumpulan/Persekutuan Masyarakat Hukum Adat dan Budaya Amanuban Pina Nope Ope menyampaikan pula ucapan terima kasih kepada Kapusjarah TNI atas kesediaan memberikan kesempatan kepada Masyarakat Adat Amanuban.
"Hormat dan terima kasih kepada bapak Kapusjarah TNI telah bersedia menerima kami selaku Perkumpulan/Persekutuan Masyarakat Hukum Adat dan Budaya Amanuban NTT untuk audensi sejarah dan berkenan menerima sumbangsih berupa dokumen-dokumen dalam rangka memperkaya khasanah sejarah Indonesia secara umum dan terlebih khusus sejarah TNI " Kata Sang Naimnuke
Di sela sela audensi yang dilaksanakan di ruang khusus Pusjarah TNI ini, Naimnuke Pina Ope Nope mengisahkan beberapa kerajaan di Pulau Timor NTT hingga menjadi bagian taklukan Portugis dan Belanda di masa lalu.
Dalam sejarah Amanuban yang merupakan salah satu kerajaan taklukan oleh kolonial pada saat itu. kisah heroik mengenai perjuangan masyarakat Amanuban pada masa penjajahan Portugis, Inggris dan Belanda yang menarik untuk ditulis dan dipelajari lebih mendalam. Beberapa kisah heroik tersebut, antara lain perjuangan Usi (Raja) Amanuban Don Louis Nope II dan cicitnya raja Bill Nope yang lebih memilih membakar dirinya di dalam istana daripada harus tunduk kepada penjajah Belanda.
(Sumber: Mellya Syafira/Bidlissaji/Pusjarah TNI)
0 Komentar: